Selasa, 26 Juli 2016

Jentik Nyamuk

Satu lagi makanan yang terkenal berprotein tinggi ialah jentik nyamuk, makanan yang disukai hampir semua jenis ikan tanpa risiko sampingan. Jentik nyamuk yang tak lain dari larva nyamuk itu sebetulnya bukanlah makhluk air asli. Ia berasal dari filum Arthopoda, kelas Insecta, subkelas Pterygota, dari ordo Diptera. Larva nyamuk ini berasal dari nyamuk biasa, artinya nyamuk yang biasa mengganyang kita di rumah. Jadi bukan larva nyamuk Anopheles, Aedes Maupun Thelobia yang ganas itu.

Jentik nyamuk ini biasanya mudah dan banyak ditemukan di air selokan, comberan, parit, rawa, dan sebagainya. Berbeda dengan tubifex, nyamuk ini justru butuh tempat yang tergenang untuk berkembangbiak. Lebih dari itu, makanan nyamuk betina ini pun berbeda dengan nyamuk jantan. Jika nyamuk betina gemar dengan darah manusia, maka si jantan cukup menghisap cairan pada daun. Sedangkan larvanya menyukai dtritus, jasad renik seperti ganggang, ragi, dan bakteri.

Larva nyamuk ini bergerak dengan jalan menggerak-gerakkan badannya. Ia tidak memiliki alat khusus untuk membantunya berpindah tempat. Mereka mengambil oksigen dari udara dengan alat bernama trachea. Maka tidak heran jika larva ini tahan hidup bergerombol pada tempat yang miskin oksigen, misalnya di lingkungan yang tergenang.

Jentik nyamuk ini tergolong sangat cocok diberikan bagi induk ikan hias yang telah atau akan kawin, karena selain ukurannya pas, juga kandungan proteinnya tinggi. Bahkan induk yang telah bertelur akan cepat matang telur kembali bila diberi makan jentik nyamuk.

0 komentar:

Posting Komentar